
Wasiatriau.com ( Dumai ) Penampilan seorang tokoh senior yang akrab disapa Pak De Parto Cawako Dumai nomor urut dua saat diatas panggung debat kandidat terlihat bersahaja dan mengesankan.
Pasalnya tanpa ragu beliau menyampaikan pandangannya terkait dengan pemerataan pembangunan.
Tanpa catatan dan panduan dari luar pak De Parto dengan lancar memaparkan apa yang harus dikerjakan oleh pemimpin.
Mungkin dikarenakan pengalaman beliau selama puluhan tahun mengamati politik kota Dumai meskipun dibelakang layar, tapi sudah menjadi hal biasa bagi beliau terkait dinamika dunia politik khususnya Dumai.
Ditambah lagi, tempat kediaman beliau jika tidak berlebihan, boleh dikatakan salah satu rumah tempat warga berkeluh-kesah menyampaikan aspirasi dan sekaligus juga rumah tempat mereka mencari solusi.
Mungkin dari pengalaman yang cukup panjang ini sehingga beliau terlihat terlihat tampil diatas panggung debat seakan akan tidak ada beban karena beliau sudah tahu apa yang harus dikerjakan seorang pemimpin.
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai Ferdiansyah SE – H. Soeparto tampil beda pada Debat Pertama Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai 2024, Jumat (01/11/2024) malam di Ballroom Hotel The Zuri Dumai. Mereka berdua tampil dengan gaya anak muda.
Pada malam debat itu, paslon dengan singkatan Ferdiansyah – Soeprato Amanah (Fatonah) ini kompak mengenakan kemeja warga hijau muda dengan kaos putih di dalam, berpeci hitam, celana hitam dan sepatu kets warga hitam.
Penampilan Ferdi dan pak De Parto ini berbeda dengan penampilan keseharian mereka berdua. Ferdiansyah sering mengenakan celana jeans atau cassual dengan kemeja putih atau kaos, sementara pak De Parto mengenakan sarung dengan kemeja batik.
“Kancing kemeja yang dikenakan dibiarkan terbuka dengan lengan baju digulung mengisyaratkan bahwa Pak Ferdiansyah dan Pak De Parto siap menyingsingkan lengan menuntaskan persoalan Kota Dumai,” kata Hariadi Soeparlan, orang dekat Pak De Parto sekaligus jurkam Fatonah.
Gaya busana ini juga mengikuti gaya kebanyakan anak muda. Kaos oblong di dalam dan kemeja di luar dengan kancing dibiarkan terbuka.
Pilihan warga hijau muda pada kemeja yang dikenakan Ferdi dan Pak De Parto juga bukan tanpa alasan. Warga itu digambarkan sebagai bentuk keberpihakan kepada anak muda.
“Pesan yang ingin disampaikan bahwa Fatonah benar-benar memperhatikan anak muda yang menjadi tumpuan kemajuan Kota Dumai di masa yang akan datang dengan cara meningkatkan kualitas SDM dan memberikan kesempatan untuk belajar hingga ke perguruan tinggi,” kata mantan sekretaris Partai Demokrat Dumai ini.
Program peningkatan kualitas SDM itu diantaranya seragam dan LKS gratis untuk tingkat SD dan SMP pada tahun tahun ajaran baru. Kemudian beasiswa kuliah bagi anak-anak Dumai yang berprestasi dan kurang mampu. Kemudian membantu biaya kuliah bagi anak-anak Dumai yang kuliah di perguruan tinggi di Kota Dumai.
Untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal, Fatonah juga akan meningkatkan kompetensi dengan menggelar sertifikasi dan pelatihan keterampilan yang di butuhkan pasar kerja di Dumai. (*)
